
Gereja Santo Yusuf Cirebon Tanam Seribu Mangrove, Pelita Perdamaian Turut Serta Tanam Mangrove di Pesisir Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon. (17/3/18). (Doc. panitia Social Movement).
Editor : Winarno Ariel
PELITA PERDAMAIAN, CIREBON – Puluhan orang dari kalangan pelajar, masyarakat, pemuda hingga tokoh agama dari jaringan Pelita Perdamaian melakukan penanaman seribu bibit pohon mangrove di pesisir Desa Jadimulya, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Sabtu (17/3/2018).
Kegiatan penanaman seribu bibit pohon mangrove tersebut di inisiasi oleh pemuda katolik yang dibantu Pastor Gereja Katolik Santo Yusuf Cirebon, Romo Freddy. Penanaman bibit mangrove tersebut dilakukan oleh orang dari berbagai latar belakang agama.
Pastor Gereja Katolik Santo Yusuf Cirebon, Romo Freddy mengatakan, penanaman mangrove bertujuan untuk mencegah terjadinya bencana banjir yang tak kunjung surut, sekaligus untuk mencegah abrasi pesisir pantai.
“Mangrove sendiri didapat dari program keuskupan, yang dibeli oleh remaja Gereja Katolik berjumlah 800 pohon dan ditambah dari saya sekitar 200 pohon,” kata Romo Freddy.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Cirebon, Fakhruddin menambahkan, mangrove yang ditanam tentu sangat banyak manfaatnya. Meski tak bisa dinikmati sekarang, akan tetapi diharapkan bisa dirasakan oleh generasi mendatang.
Dia pun mengucapkan, rasa terima kasih kepada para pemuda, pelajar dan tokoh agama atas partisipasi dan dukungannya yang massif dalam penyelenggaraan social movement, gerakan seribu mangrove untuk laut Cirebon hari ini.
“Semoga kami dapat terus melanjutkan pemeliharaan ini sampai seterusnya dan melibatkan pihak lebih banyak lagi. Semoga apa yang kita tabur hari ini, dapat menuai hal baik di kemudian hari,” tutupnya. (Adam)*
Penulis adalah Kader Pelita Perdamaian Departemen Media dan Publikasi
Comments Closed