
sumber foto : dedysurya.com
Oleh : Fachrul Misbahudin*
Editor : Dias Alauddin
Ujaran kebencian, saban hari banyak orang yang kian menyebarkannya melalui lisan maupun tulisan, secara nyata bahkan di dunia maya. Sebetulnya kondisi apa yang membuat seseorang melakukan ujaran kebencian?
Ketika seseorang dalam hatinya masih menyimpan rasa dendam, iri hati, kecewa, marah, sakit hati, dan sebagainya, kondisi ini mendukungnya untuk melakukan ujaran kebencian. Orang yang melakukan ujaran kebencian saya rasa hidupnya penuh dengan penderitaan, dan kesengsaraan yang kemudian ia luapkan secara umum.
Adapun bentuk dan ekspresi ujaran kebencian yang dilakukan adalah merendahkan, mencaci-maki, menggunjing, melakukan kekerasan, menghina, menuduh sesat kafir dan sejenisnya. Serta membunuh karakter, melakukan sumpah serapah, menebarkan fitnah dan sebagainya.
Lalu yang menjadi pertanyaan orang tersebut beragama tidak ? Bukankah agama hadir untuk rangka kemanusiaan, untuk pembebasan atas kekerasan ? Bukankah agama hadir untuk menghormati manusia, untuk cinta kedamaian, dan memberi kasih sayang ?
Dalam prinsip dasar agama Islam menjelaskan bahwa kita seharusnya memberikan penghormatan kepada manusia. Sepanjang ia manusia maka kita wajib menghormatinya. Prinsip tersebut dibangun atas dasar keadilan, kasih sayang, kelembutan, kedamaian, persaudaraan, saling bekerja sama, kesetaraan, dan terutama kemanusiaan.
“Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan”
Jika menilik pada teks Al-Qur an surat Al-Isra’ : 70 di atas, seharusnya kita dapat memuliakan sesama. Karena Allah pun memuliakan manusia dalam penciptaannya.
Oleh karena itu jangan sekali-kali kita merendahkan orang siapapun itu, karena sejatinya Allah tidak merendahkannya ketika menciptakannya. Barang siapa yang menyakiti makhluk Allah berarti ia menyakiti Allah. Barang siapa yang berbuat baik kepada sesama maka Allah akan menyediakan kebun-kebun di Surga. Maka perlakukanlah orang lain dengan sebaik-baiknya sebagaimana kamu akan di perlakukan.
Untuk menutup tulisan ini saya mengutip kuote dari Kiai Husein Muhammad ”Sepanjang iri hati dan dendam masih tersimpan di dalam hatimu, hidupmu akan selalu galau dan diliputi ketidak bahagiaan”. Janganlah menjadi manusia yang selesai dengan kebencian. Mulai dari sekarang mari kita stop ujaran kebencian. Berkatalah yang baik, sebarkan kasih sayang dan ciptakan pedamaian.
*Penulis adalah pengurus Pelita Perdamaian departemen Media dan Publikasi 2018-2020.
Comments Closed