
Sumber Foto : Pictaram
Judul Buku : Etik Global
Judul asli : A Global Ethic
The Daclaration of the Parliament of the World’s Religions
Penulis : Hans Kung dan Kal-josef Kuschel
Penerjemah : Ahmad Murtajib
Penerbit : PUSTAKA PELAJAR Jogjakarta
Cetakan I : Desember 1999
Tebal : 163 Halaman
Oleh : Devida*
Pelita Perdamaian – “ Tidak mungkin ada perdamaian antarbangsa-bangsa tanpa perdamaian antaragama-agama”
Etik Global bukan sebuah ideologi global atau kesatuan agama di atas semua agama yang ada, dan tentu bukan dominasi satu agama atas agama lainnya. Etik global juga tidak boleh menjadi idiologi Dunia atau menjadi agama persatuan Dunia yang mengatasi semua agama-agama yang ada, tidak pula pencampuran agama-agama. Dimasa depan etik Global tidak bisa menganti, Taurot orang Yahudi, Khotbah di atas bukit orang Kristen, Qur’an orang Islam, Bhagavadgita orang Hindu, wejangan-wejangan Budha atau Patuah dari Confusius.
Sejak Tahun 1989 Hans Kung telah melakukan kontak dengan kelompok lokal yang berminat pada peringatan satu abad Parlemen Agama-agama Dunia pertama di Chicago, September 1993. Dari tanggal 7 hingga 10 Feruari 1989 berlangsung seminar di UNESCO, Paris, dimana Hans Kung menulis makalah pengantar dengan Judul Pas de paix entre les nations sans paix enre les religions, para responden saat itu semuanya profesor, adalah Masao abe (Kyoto) dari Budha, Mukhammad Arkoun (Paris) dari Islam, Eugene B. Borowitz (New York) dari yahudi, Claude Geffre (Paris) dari Kristen, Liu Shu-hsien (Hongkong) dari agama Cina, Bithika Mukerji (Benares) dari Hindu dan Karl Josef Partsch (Bonn) dari perspektif Hukum Internasional.
Berawal dari dari seorang Pragmatis Amerika, Prof. Swider, dari jurusan Agama pada Temple University, ia membuat kerangka dasar tentang dekralasi etik global. Hans Kung pada mulanya agak sekeptis terhadap koreksi dari Swider, memberikan tanggapan yang tidak terburu-buru, namun akhirnya memutuskan menjadi penandatanganan pertama atas seruan Swider. Kalimat Kunci dari deklarasi ini berbunyi; sebuah usaha yang akan berkonsentrasi untuk melakukan riset dan refleksi bersama mengenai Etik Global dan hal-hal yang terkait dengan “Deklarasi Universal Etos Global”. Selanjutnya disebarkan diberbagai forum di semua kelompok agama dan etik untuk mendapatkan perbaikan, dengan pandangan yang pada akhirnya akan diadopsi oleh kelompok keagamaan dan etik di di seluruh dunia.
Suatu “Dekralasi Universal Etik Dunia” semacam itu selanjutnya akan dapat berfungsi sama dengan “Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia” PBB tahun 1948, semacam setandar yang akan dijalani dalam kehidupan. “Dekralasi Universal Etos Global” terutama akan menghidupkan sumber daya moral dan spiritual dari semua kelompok agama dan etik berdasarkan persoala etik dunia, yang tidak gampang terkena imbas politik.
*Penulis adalah Dewan Penasehat Pelita Perdamaian, Dosen Studi Lapangan Perbandingan Agama Institut Studi Islam Fahmina (ISIF) Cirebon, dan Alumni Youth Interfaith Camp (YIC) 2013.
Comments Closed