
Pagi sepenuhnya baru beranjak, matahari pun baru beberapa jam menampakan senyum hangatnya dari ufuk timur, Siapa yang tidak kenal dengan Desa Manislor, Desa yang berada dikaki bukit Ciremai yang selalu menjadi sorotan karena hampir tujuh puluh persen warganya adalah Ahmadiyah, Desa ini juga terkenal akan konflik tak ayal kini hampir semua orang tau Desa Manislor.
Minggu, (14/12) Desa ini mendadak ramai oleh puluhan pemuda namun mereka berkumpul bukan untuk saling serang seperti tahun-tahun yang lalu, puluhan anak muda desa manislor yang tergabung dalam komunitas “Pemuda Untuk Perdamaian” melakukan sebuah kampanye perdamaian melalui karya seni Grafiti, tembok yang terbentang sepanjang jalan siliwangi Desa Manislor menjadi target utama untuk menyebarkan nilai-nilai perdamaian melalui Grafiti karena hampir setiap hari jalan ini ramai dilalulalangi oleh warga.
Menurut kordinator lapangan, Izul, Kegiatan ini merupakan kerjasama pihak pemuda manislor yang peduli akan perdamaian dan PNPM peduli, Lakpesdam NU kabupaten Indramayu dalam rangka menumbuhkan rasa persatuan dan perdamaian di antara pemuda di desa Manislor.
“Total ada 35 orang pemuda yang berpartisipasi dalam acara ini, pembuatan grafiti tersebut tidak asal-asalan karena sengaja mengambil tema khusus yaitu “perdamaian” sehingga selain enak dipandang juga sebagai kesan penegasan. Selain itu kegiatan tersebut merupakan apresiasi dari bakat teman-teman pemuda yang menyukai grafiti. imbuhnya.
Sementara itu menurut Ade, pemuda Manislor dan juga Salah satu grafter, “Dulu memang tidak susah karena dianggap mengotori lingkungan oleh warga sekitar, namun setelah memberikan pemahaman kepada warga dan grafiti kami selalu memberikan pesan yang positif sekarang malah diwadahi,target kita hari ini selesai dan bisa dilihat hasilnya seperti apa, lebih bagus atau malah sebaliknya. Tetapi yang jelas pasti lebih hidup,” imbuhnya.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan ini selain dapat mengembangkan bakat saya juga dapat berperan aktif dalam mengkampanyekan nilai-nilai perdamaian ini, Semoga Grafiti yang dibuat oleh kami sekiranya dapat bermanfaat dan bisa bertahan sekitar satu tahun. Selain itu kami juga akan selalu berkordinasi dengan aparat desa setempat untuk memanfaatkan ruang publik yang dapat kami buat grafiti,” ungkap dadan pemuda manislor.
Acara pembuatan grafiti berjalan lancar dan penuh kekeluargaan, rasa canggung dan curiga diantara pemuda kini terpecahkan oleh canda tawa, mereka berbagi ide, kreatifitas, bergotong royong, semuanya bersatu padu dalam semangat para pemuda yang sebelumnya tidak pernah melakukan hal yang seperti itu apa yang dilakukan oleh mereka merupakan titik awal dan salah satu cara untuk menyebarkan nilai-nilai persatuan dan perdamaian.
*Lakukanlah Apa Yang Kita Bisa Lakukan Untuk Perdamaian*
(Muhamad Abdulloh, Anggota PELITA dari JAI manislor)
Comments Closed