
Pastur Kepala Romo Fredy OSC menjelaskan pentingnya toleransi di depan peserta kaderisasi pelita perdamaian di Gereja Katolik St. Yusuf kota Cirebon, Jum’at (2/3). (Foto: Zen).
PELITA PERDAMAIAN – Cirebon. Sikap toleransi pada dasarnya harus ditanamkan pada setiap diri seseorang, karena hal itu merupakan modal dasar sebagai sumber persaudaraan. Hal itu diungkapkan oleh Pastur Kepala Romo Fredy OSC di Gereja Katolik St. Yusuf. Saat acara kaderisasi PELITA yang ke-2. Cirebon, (2/3).
“Besikap toleransi berarti kita menaikan derajat martabat seseorang” kata Fredy
Bentuk upaya sikap toleransi seperti yang diungkapkan oleh Romo Fredy adalah persaudaraan semesta tanpa diskriminasi, baik dengan agama islam, budha, konghuchu dan sebagainya.
Merujuk dokumen konsili vatikan ke 2 tahun 1965, menyatakan tentang pentingnya hubungan baik gereja dengan agama-agama lain di luar gereja.
“Gereja sangat mengecam setiap diskriminasi antara manusia, tidak ada membedakan antara bangsa satu dengan bangsa lain,” jelasnya
“Cintailah sesamu manusia seperi dirimu sendri. Siapapun manusia itu.” Tukas Romo Fredy. (Arul).*
*Penulis adalah Kader Pelita Perdamaian Departemen Media dan Publikasi
Comments Closed