“Roadshow Tempat Ibadah: Menyemai Kekeluargaan antar Sesama”

“Roadshow Tempat Ibadah: Menyemai Kekeluargaan antar Sesama”

(foto kegiatan yang dilaksanakan di GKI Pengampon)

Perbedaan latar belakang keyakinan agama dan kepercayaan acapkali membuat sekat-sekat di antara kita. Tak ayal, dari sekat-sekat tersebut timbullah kecurigaan di antara masyarakat Indonesia yang multikultural, khusunya di wilayah 3 Cirebon. endapan dari kecurigaan yang berlarut-larut, berpotensi besar dalam menimbulkan pecahnya konflik. sehingga, yang demikian itu tidak jarang menamankan stigma negatif bahwa pemeluk umat agama lain atau yang berbeda dengan kita itu ‘salah’ dan pasti masuk neraka. Padahal, kerukunan umat beragama niscaya dimulai dari sesuatu yang sederhana, yakni mengenal lebih dekat di antara masing-masing pemeluk agama dan keyakinan. Saling memahami dan saling mengerti, bahwa kita terlahir dari rahim yang sama: Indonesia.

Berawal dari kesadaran itulah, Pemuda Lintas Iman Cirebon (PELITA) menggagas acara ‘pertemuan bulanan’ dengan cara roadshow atau berkeliling ke rumah-rumah ibadah. Sejauh ini, sejak tahun 2011 sudah lebih dari 19 titik tempat ibadah yang dikunjungi. Mulai dari Pondok Pesantren, Gereja, Vihara, Pure, dan tempat ibadah lainnya. Keharmonisan dan keakraban itu tersemai dalam setiap forum yang diadakan. Tidak ada diskusi ‘serius’ yang bertujuan membilah masalah teologis, karena dalam diskusi semacam itu akan dengan sendirinya sering berujung pada sikap saling menyalahkan. Namun tidak berarti tidak ada pembelajaran yang dapat dipetik dalam setiap agenda ini. mencari titik temu atau kalimatun sawa adalah salah satu manfaat dari kunjungan ini. ragam perbedaan, tapi satu tujuan: toleransi dan perdamaian untuk Indonesia tercinta.

Pondok Pesantren Miftakhul Mutaalimin, Babakan-Ciwaringin Cirebon

IMG_0306 - Copy

‘Pertemuan Bulanan’ yang mengusung semangat ‘mengenal saudara-saudara kita lebih dekat’ pernah diselenggarakan di pondok pesantren Miftakhul Mutaalimin, pada hari Rabu, 9 Mei 2013, tempatnya berdomisili di desa Babakan Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. dalam kesempatan itu, dihadiri oleh komunitas dari agama dan keyakinan yang beragam seperti Kristen, Katholik, Hindu, Jemaat Ahmadiyah Indonesia (JAI) dan Penghayat. Nyai Hamidah Masduki sebagai pengasuh pesantren tersebut memimpin jalannya acara, juga Gus Hisyam, Ustadz Nur Ahmad, Kang Yahya, Kang Yani dan beberapa pengurus pesantren menjelasakan secara terinci bagaimana sejarah pesantran dan ajaran Islam secara luwes dan apik kepada teman-teman PELITA.

Vihara Welas Asih, Kota Cirebon.

???????????????????????????????

Istilah “Mengenal saudara-saudara kita lebih dekat” tentu saja cara paling sederhana dan strategis menyemai perdamaian antar sesama pemeluk agama dan keyakinan. Begitulah keharmonisan yang terajut dalam pertemuan bulanan di Vihara Welas Asih, tempat ibadah agama Budha. Acara ini dihadiri dari beragam kehidupan masyarakat, baik yang akademis maupun non-akademis. Pun hadir perwakilan dari masing-masing perwakilan komunitas agama dan kepercayaan, seperti dari umat Kristen, Katholik, dan Islam. Romo Junawi, dalam kesempatan tersebut, banyak menjelaskan sejarah Vihara, konsep Ketuhanan agama Budha. Sesuai dengan namanya, “Welas Asih” berarti berkasih-sayang terhadap sesama manusia, ungkap Romo.

Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengampon, Jalan Pengampon Kota Cirebon

Pertemuan bulanan yang dimoderatori oleh Franz, boleh jadi lebih atraktif dan enerjik daripada pertemuan-pertemuan sebelumnya. Sebab, pertemuan tersebut lebih didominasi oleh kalangan pemuda Kristen yang ada di GKI Pengampon. Mbak Tia, sebagai perwakilan dari pemuda GKI Pengampon mengkomandoi keberlangsungan acara tersebut yang diadakan pada tanggal 25 Januari 2014.

Pura Agung Jati Pramana

???????????????????????????????

Kehadiran agama Hindu di kota Cirebon merupakan sesuatu yang sangat memperkaya, betapa keberagaman di wilayah 3 Cirebon adalah sebuah keniscayaan. Pertemuan bulanan kali ini, yang diselenggarakan pada Ahad Pagi, 23 Februari 2014, banyak mengupas dan mengenal konsep ketuhanan Ajaran Hindu beserta kekayaan tradisinya. Tidak berhenti di situ, acara ini dibarengi pelepasan relawan PELITA yang akan berangkat ke Kediri. Dihadiri pula oleh perwakilan dari masing-masing agama. Juga tak lupa, Gloria Wilhelmina dari Kampus The London Scholl of Public Relation Jakarta yang mempresentasikan hasil penelitiannya tentang peran PELITA dalam mengkampanyekan perdamaian dan Keberagaman di Cirebon.

 

Selanjutnya, masih banyak tempat-tempat ibadah dan komunitas, jaringan yang sudah dikunjungi oleh PELITA, misalnya Komunitas Cigugur, JAI Ahmadiyah Manis Lor, dan lainnya.

Untuk informasi mengenai pertemuan bulanan ini silahkan kontak PELITA center (089622000139)

3 Comments

  1. mahesa

    Sungguh merepresentasikan Junjungan saya Muhammad SAw, Rahmatan lil Aalaamiin…

    • pelitaadmin

      itulah yang kita perjuangkan, meniru dakwah nabi Muhammad Saw. saat di Madinah 🙂

      terima kasih atas dukungannya >_<

  2. Many designs were accessoried with brightly coloured bags, produced in Kenya by female micro-entrepreneurs who live in the slums of Nairobi, under an International Trade Centre project, in conjunction with the UN and World Trade Organization, which Westwood is a passionate supporter of.