(I Wayan Swardika dalam acara Dharma Shanti)

Minggu (11/05) umat Hindu di pura Agung Jati Permana Cirebon  mengadakan  acara Dharma Santhi tahun caka 1936. Dalam kesempatan kali ini dharma santhi mengusung tema “Prespektif Kepemimpinan Hindu”, karena bertepatan dengan tahun politik.

“Kepemimpinan dalam prespektif hindu adalah seorang pemimpin yang memiliki kecerdasan, perhatian terhadap kesehatan, menjadi teladan terhadap rakyatnya, dan mampu mengayomi seluruh rakyat dengan penuh rasa cinta walaupun belum tentu rakyat mencintainya,”ungkap I Wayan Swardika.

Dharma Santi adalah kebenaran dalam kedamian, dalam artian dengan adanya keberagaman kita tingkatkan persaudaraan dan tunjukkan kebenaran untuk mencapai suatu kedamian hakiki, kedamian di hati, kedamian di dunia dan di alam nanti. Rangkian acaranya selain mengusung dharma wacana juga menampilkan tembang religi Hindu, pentas kesenian oleh anak pasraman Hindu, seni Tari Bali, pembacaan Sloka, pembacaan doa, dan lainnya.

“Kalau daalam bahasa sanksekerta disebut Vhasudhaiva kutumbakam yang maksudnya adalah semua makhluk itu bersaudara,  siapapun meraka yang diatas bumi ini adalah saudara yang patut kita jaga dan pelihara,” pungkasnya.

Acara ini tidak hanya dihadiri oleh kalangan umat hindu wilayah III cirebon saja, melainkan juga dari Jawa Tengah, Bandung, Bekasi, dan hadir pula organisasi kepemudaan  lintas iman Cirebon (PELITA), Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB),dan  tokoh – tokoh yang ada di Komplek Perumnas Cirebon.(Makmuri)