
Pelita Perdamaian- Cirebon Kota. Momentum bulan Ramadhan sebagai bulan suci nan penuh berkah bagi umat Islam di seluruh dunia mendatangkan keberkahan yang tiada kira, juga menandaskan kebermanfaatan bagi terjalin-eratnya silaturahmi sesama anak-bangsa. Adalah Pelita Perdamaian mengadakan agenda roadshow pertemuan bulanan sekaligus buka bersama di Vihara Welas Asih, Kota Cirebon, 08 Juli 2015.
Ust. Makmuri dan Haryono (Dept. Bulanan), selaku koordinator acara, dalam sambutannya menegaskan bahwa, kegiatan pertemuan bulanan yang ke-30 ini, Pelita Perdamaian ingin mengajak kembali sesama pemuda di wilayah III Cirebon dan tokoh agama untuk bersama-sama belajar memaknai puasa sebagai media dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang cinta akan perdamaian.
Senada dengan itu, Pdt. Wim dari GKPB Fajar Keagungan Cirebon menyambut dengan hangat kegiatan buka bersama (bukber) ini, ia mengatakan, “Inti point tentang relasi puasa dan perdamaian yang terdapat dalam etika agama Kristen adalah menyucikan diri dan meredam nafsu keduniawiaan, itu ada di Al-Kitab,” Tegasnya. “Agama Kristen juga sama menjalani ritual puasa, hanya saja waktu dan caranya berbeda,” Lanjutnya.
Menggali nilai-nilai puasa untuk terwujudnya perdamaian sesama anak-bangsa adalah sesuatu yang niscaya. Ia tidak saja menahan lapar dan haus, melainkan terdapat pembelajaran yang lebih komperhensif. Hal ini juga dipaparkan oleh Bpk. Surya dari Tokoh Agama Buddha, sesungguhnyalah Agama Buddha memiliki tradisi puasa tersendiri, yang disebut acasila.
“Acasila atau puasa dalam Agama Budha mengilhami cara-cara latihan penggalian diri. Bertujuan terhindar dari perbuatan jahat dan merusak, puasa kami mengajarkan juga agar umat manausia menyadari bahwa surga itu ada di hati kita, bukan sesuatu yang jauh nun di seberanga sana,“Paparnya.
Sementara itu, Yohannes Muryadi selaku tokoh agama dari Gereja Katholik Bunda Maria, menyambung diskusi hangat itu dengan mengenalkan proses spritualisme bagi Agama Katholik. Ada 4 tahapan yang mesti dilalui, tutur Yohannes, yaitu berdoa, berpuasa, berpantang dari permusuhan, dan cinta-kasih.
Tentu saja, yang paling menarik adalah ketika menjelang tiba waktu berbuka, Ustad Nur Ahmad dari Pondok Pesantren Miftakhul Mutaalimin, Babakan-Ciwaringin-Cirebon, memimpin doa bersama. Sebelumnya, Ustad Aang dari JAI Ahmadiyah Manislor, menyempatkan diri menjelaskan tentang hal-hal mengenai keberkahan di bulan Ramadhan, salahsatunya adalah i’tikaf (mendekatkan diri kepada Allah Swt).
Sekurang-lebihnya 150 orang hadir memadati ruangan di salah satu bilik Vihara Welas Asih. Hadir di antaranya perwakilan pemuda, tokoh agama dan tokoh masyarakat dari beragam komunitas, seperti Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon, IPNU-IPPNU, SMAN 1 Plumbon, PMII Cirebon, Komunitas Vespa, IAIN Cirebon, CSPC, Kampus ISIF, Fahmina Institute, JustLib, GKPB Cirebon, OMK St. Yusuf Cirebon, OMK Bunda Maria Cirebon, MDC Cirebon, GKI Pamitran, PATRIA Cirebon, GBI Asri, JAI Manislor Kuningan, Lajnah Imailah Manislor, JAI Indramayu, PMII Indramayu.
(By. Sandriyanie Omen)
Comments Closed