Perjuangan– Sejak meletusnya gunung kelud pada hari kamis (13/ 2/2014) sekitar jam 02.00 WIB, masyarakat yang berada di tiga kabupaten, yaitu Kediri, Malang dan Blitar mulai mengungsi ke tempat yang lebih aman dari hujan abu vulkanik. Maka dari itu PELITA (Pemuda Lintas Iman) mengajak mahasiswa/ mahasiswi HMJ-TH (Tafsir Hadis) IAIN Syech NurJati untuk membantu korban bencana yang terkena dampak abu vulkanik gunung kelud. Hari kamis (20/2/ 2014) dari jam 15.00 s/d 17.00 dengan berbekal semangat, para pemuda ini turun ke jalan, mengumpulkan kepedulian dan sumbangsih dari masyarakat pengguna kendaraan.
Para pemuda berjumlah 20 orang dibagi ke dalam tiga lokasi perempatan lampu merah, yaitu jalan Kanggraksan, Gunung Sari dan Kartini. “Alasan dasar dari terjun langsung di jalan ialah untuk melihat sejauhmana kepedulian masyarakat dalam melihat korban bencana gunung kelud ini “, tutur Ahmad Syauqi selaku ketua HMJ-TH IAIN Syech Nur Jati.
Menurut Devida selaku Ketua Umum Pelita mengatakan bahwa sistem kerja dari program Pelita di Departemen Sosial dan Kemasyarakatan ialah sebelum kita mengirim bantuan berupa bahan logistis, obat-obatan, selimut dan lain-lain, kita melakukan survey dan mapping sosial terlebih dahulu di masyarakat yang terkena dampak bencana. Bagian mana yang tidak tersentuh oleh lembaga pemerintahan/ swasta maupun organisasi kemahasiswaan dan berapa jumlah kerugian yang belum terpenuhi.
Sistem kinerja yang dilakukan kaum muda Pelita dalam menangani korban bencana alam, ialah pemulihan pasca banjir dengan meningkatkan semangat gotong-royong antar masyarakat. Pelita dan HMJ-TH akan mengirim 5 relawan untuk survey dan mapping sosial pada selasa (25/2/ 2014) di wilayah Wates, Kab. Kediri.
(Ariel-Winarno)
foto dengen berita beda. mohon sebelum aplod di koreksi dengan seksama.