
Pdt. Supriatno beserta para pegiat Pelita Perdamaian paska berdiskusi program kerja Pelita dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama, Sabtu (4/5).
Oleh : Fachrul Misbahudin
Editor : Winarno S.Ag
PELITA PERDAMAIAN, CIREBON – Pendeta (Pdt) Gereja Kristen Pasundan (GKP) Jakarta Supriatno berdiskusi dengan pegiat Pelita Perdamaian Cirebon dalam rangka ingin mengetahui program kerja dalam menciptakan kerukunan antar umat beragama.
“Sebagai kaum muda yang punya inisiatif, punya komitmen untuk membangun kehidupan lintas iman yang sehat dan saya lihat Pelita sebuah wadah inspiratif pemuda tebarkan perdamaian,” kata Pdt. Supriatno, Sabtu (4/5).
Ia berpendapat kehidupan masyarakat di Indonesia membutuhkan figur-figur pemuda seperti Pelita Perdamaian. Figur-figur yang inspiratif yang memberikan kontribusi untuk perdamaian negri.
“Ini inisiatif-inisiatif kaum muda yang bisa dijadikan role model (teladan) bagi kaum muda yang lain,” tuturnya.
Menurut dia, di tengah para pemuda yang tengah konsentrasi untuk pengembangan karier atau studi untuk kepentingannya sendiri. Namun di kalangan Pelita mereka punya konsen dan kepedulian pada kehidupan sosial, bukan untuk kepentingan personal.
Maka dari itu, Pelita bisa menjadi contoh untuk spirit para pemuda lainya, bagaimana mengkomunikasikan keagamaan dengan membangun kehidupan sosial. Sebab, menurutnya, agama tidak bersifat secara vertical tapi juga direfleksikan dalam bentuk tanggung jawab dalam membangun kehidupan sosial dan bermasyarakat.
“Hal inilah yang bisa dilakukan dengan berbagi ilmu, berbagi pengalaman memberi kontribusi atau kerja-kerja lintas iman di tempat lain, bukan hanya di Cirebon saja,” pungkasnya.
Comments Closed