
Meretas jalan damai tak selalu mudah. Syak-wasangka pasti ada. Berawal dari keteguhan, keyakinan dan ketulusan nurani, kami senantiasa belajar dan berjuang. Sebab seperti diketahui bersama, Pemuda Lintas Iman (PELITA) merupakan organisasi kepemudaan, yang dalam semua hal, adalah milik bersama. Milik semua agama. Dan milik bangsa Indonesia. Dengan kebersamaan, tantangan-tantangan pasti akan dilewati dengan mudah, dengan kebersamaan pula-lah, menandaskan bahwa Pelita adalah cahaya untuk perdamaian.
Pemuda Lintas Iman (PELITA), selama perjalanannya, telah melakukan kegiatan-kegitan yang mengkampanyekan akan keniscayan merawat Kerukunan antar Umat Beragama, toleransi dan perdamaian. Baik itu dari kegiatan di pertemuan bulanan (Road show rumah-rumah ibadah), peringatan hari toleransi Internasional, jagongan bareng, dan sederet aksi-aksi lainnya. Sehingga, dari kegiatan-kegiatan tersebut memunculkan satu kesadaran baru, bahwa pengertian menghargai tradisi dari masing-masing agama adalah nafas dari keberagaman.
Pentingnya merawat keberagaman dan perdamaian tidak saja Pelita lakukan di forum-forum khusus, yang berkaitan dengan agenda kegiatan. Tapi juga melalui siaran publik, yakni Radio.
Berikut dokumentasi on air pelita di beberapa radio di Cirebon:
- RRI (Radio Republik Indonesia) Cirebon
Radio Republik Indonesia (RRI) merupakan siaran publik milik pemerintah di bawah naungan kementerian informasi dan teknologi. Tak ayal, frekuensi RRI dapat menjamah segala ruang di ranah publik. Adalah suatu kehormatan, radio sekaliber RRI, dalam beberapa kesempatan mengundang pelita dalam rangka mengisi dialog publik di salah satu programnya.
Dialog publik pelita dengan RRI sendiri telah 2 kali berlangsung. Pertama, yakni pada tanggal 2 Februari 2014. Dalam kesempatan kali itu, RRI mengajak pemirsa pendengar ‘berkenalan’ dengan pelita. Siapakah pelita? Apapula yang dikerjakan pelita di Cirebon? adakah manfaat mengikuti kegiatan di pelita?
Pak Surya, selaku pembawa acara (MC) mengomandoi keberlangsungan acara, sejak dari pukul 17.00-18.00 WIB. Teman-teman pelita sendiri sangat antusias bagaimana ‘promosi perkenalan’ tentang awal-mula pelita hadir, bagaimana tujuannya serta manfaat dari mengikuti program kegiatan pelita.
“Pelita hadir sebagai organisasi aliansi berbasi pemuda, “kata Devida memaparkan”, yang mencakup semua agama dan keyakinan di dalamnya, bertujuan untuk toleransi dan perdamaian. Sebab kita tahu, salah satu ancaman terberat bangsa ini adalah kekerasan atas nama agama”.
Pemirsa pendengar-pun sangat antuasias. Banyak di antaranya ‘penasaran’ dan melayangkan pertanyaan seputar kegiatan dan prasyarat menjadi anggota pelita sendiri. Kemudian diteruskan dengan pengenalan beberapa depertemen Pelita, di antaranya depertemen Riset dan Kajian Ilmiah, Bulanan, Sosial-Kemasyarakatan dan Paralegal.
Kedua, pada tanggal 02 April 2014. Pada momen ini, Pelita mengajak pemirsa pendengar ikut ambil bagian dalam penanganan masalah-masalah sosial, di antaranya kepedulian untuk korban banjir bandang di Indramayu. Sebagaimana program kerja pelita di Departemen Sosial-Kemasyarakatan, yaitu pemulihan pasca banjir.
2. Radio Gratia FM
Radio Gratia FM berada di bawah naungan JKI Anugrah. Pelita sendiri merupakan salah satu organisasi kepemudaan yang intensif mengisi dialog-dialog di Radio Gratia sendiri. Dalam beberapa kesempatan, pelita, seperti biasa, menguraikan apa saja program kerjanya.
Pengiasian dialog di Radio Gratia sendiri berjalan asik dan santai. Apalagi Franz sebagai pegiat Pelita sekaligus juga pembawa acara di radio ini. sehingga, memudahkan pemirsa pendengar dalam menangkap dialog-dialog yang berlangsung.
3. Q-Lan FM
Radio Q-lan FM merupakan radio komunitas yang terletak di desa Klayan, Gunung Jati Cirebon. Pelita juga berlangganan mengisi dialog-dialog santai di radio ini. tentu saja, agak berbeda. Dalam kesempatan mengisi dialog di Q-lan, isi-isi dari dialog cukup berat. Sebab, kebanyakan isinya bertemakan seputar masalah agama. Akan tetapi, tetap saja pelita di tempat apapun, kapan saja waktunya, bagaimanapun acara, perdamaian dan toleransi umat beragama menjadi nafas ‘kampanye’ kita yang tak bakal lekang di makan waktu.
(by. Redaksi)
mantep lah… pada gagah nek nang poto sih,,, kapan maning onair nya