Pasca Banjir, Pelita Perdamaian Ajak Pokjakes Beri Pengobatan Gratis. 

Pasca Banjir, Pelita Perdamaian Ajak Pokjakes Beri Pengobatan Gratis. 

Salah satu dokter dari kelompok kerja Kesehatan (Pokjakes) sedang mengobati warga di Balai Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/3).

Editor : Winarno Ariel

PELITA PERDAMAIAN, CIREBON – Pelita Perdamaian bersama relawan Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pengampon dan kelompok kerja Kesehatan (Pokjakes) Jakarta Selatan mengadakan bakti sosial (baksos) pengobatan gratis yang diikuti 144 warga di Balai Desa Cilengkrang, Kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Sabtu (24/3).

Pengobatan gratis itu diberikan warga Cilengkrang Kecamatan Pasaleman yang sebelumnya telah dilanda bencana banjir setinggi atap rumah beberapa waktu yang lalu. Sebab pasca banjir, warga banyak warga terserang penyakit kulit, seperti gatal-gatal.

Salahsatu dokter Pokjakes, Edward Setiawan mengatakan, kelompok kerja kesehatan ini memang fokus untuk menangani bantuan kesehatan pasca bencana alam seperti banjir, gunung meletus, longsor dan sebagainya. Oleh sebab itu, para dokter tidak dibayar sama sekali karena ini merupakan kesadaran untuk kemanusiaan.

“Pengobatan ini semata-mata kesadaran dari kelompok kami. Kami merasakan bagaimana bencana alam jika menimpa kami,” kata Edward.

Oleh karena itu, Pokjakes tidak pernah membeda-bedakan untuk menolong orang, karena diyakini bahwa Tuhan menciptakan manusia berbeda-beda, apalagi soal kepercayaan.

“Untuk obat-obatan kami kumpulkan dari teman-teman dokter,” jelas Edward.

Ia menuturkan, total personil dokter ada 12 orang, dibantu dari GKI Pengampon ada 9 orang dan dari Pelita 12 orang. Jadi totalnya 33 orang yang terlibat dalam kegiatan baksos pengobatan gratis.

“Untuk kegiatan kemanusian lain, kalian dari Pelita bisa saling kerja sama dengan kami (Pokjakes),” kata Edward.

Sementara itu, Kepala Dusun 4 Desa Cilengkrang Kecamatan Pasaleman, Warsim mengucapan banyak terimakasih kepada para dokter dan Pelita atas diadakannya kegiatan baksos pengobatan gratis ini. “Saya perwakilan dari aparat pemerintahan desa Cilengkrang mengucapkan sangat-sangat berterimakasih telah membantu para warga. Semoga dengan pengobatan ini para warga bisa sehat kembali,” kata Warsim.

Ia menilai, sebelumnya untuk masalah bantuan pengobatan gratis pasca bencana bajir sudah banyak dilakukan, terutama dari Puskesmas setempat. Tetapi tidak sampai detail mengecek penyakit yang diderita oleh warga. Seperti apa yang dilakukan pengobatan oleh dokter-dokter kali ini.

“Sebelumnya saya mengira tidak ada penyakitnya tetapi setelah berobat ternyata ada penyakitnya, gula darah saya tinggi yaitu 95. Kalau gula darah normal itu 60-90,” jelas Warsim.

Ia menambahkan, kegiatan yang dilakukan oleh dokter-dokter dan teman-teman dari Pelita ini sangat baik karena semenjak pengobatan gratis yang dulu belum ada lagi dan kegiatan ini baru diadakan kembali.

Senada, salah satu warga Dusun 4 desa Cilengkrang, Niah (48th) mengaku ikut senang dengan adanya pengobatan gratis ini.

“Alhamdulillah ada bantuan pengobatan gratis lagi, ini yang saya tunggu-tunggu. Karena untuk berobat ke dokter mahal,” ungkapnya.

Penyakit yang dirasakannya, kata dia, ketika bangun tidur itu terasa kunang-kunang sampai pernah pingsan karena tidak kuat untuk bangun dan terkadang pula kaki suka kesemutan.

“Semoga setelah berobat ini saya bisa sembuh dan bisa berjualan kembali,” tandas Niah. (Arul)*


*Penulis adalah Kader Pelita Perdamaian Departemen Media dan Publikasi

Comments Closed

Comments are closed. You will not be able to post a comment in this post.