Narasi Pemetaan Zona Kawasan Banjir di Wilayah Cirebon Timur

Oleh: Ariel Winarno

Banjir yang melanda 17 Desa dari 4 Kecamatan sejak Jumat, 13 s/d 15 maret 2015 di Wilayah Timur Cirebon:

Data Wilayah Kena Banjir

Kec. Astanajapura

Kec. Pangenan

Kec. Gebang

Kec. Lemahabang
Desa Kanci Desa Japura Kidul Desa Gebang Ilir Desa Cipeujeuh Wetan
Desa Kanci Kulon Desa Astanamukti Desa Gebang Udik Desa Tukkarangsuwung
Desa Japura Bakti Desa Pengarengan   Desa Lemahabang Kulon
Desa Japura Kidul Desa Rawaurip   Desa Lemahabang
Desa Astanajapura Desa Getrakmoyan   Desa Sigong

 

Ketua RT 16 RW 4, Soleh mengatakan ada sekitar 16 rumah warganya yang rusak diterjang banjir. Kerusakannya variasi, ada yang hancur temboknya, ada yang rusak jendelanya. (Data Koran Radar, Edisi Minggu, 15 Maret 2015).

Beberapa informasi yang dihimpun dari jaringan dan media cetak tentang bencana banjir itu. Kemudian, PELITA (Pemuda Lintas Iman) Cirebon melakukan Maaping situasi dan kondisi masyarakat yang terkena banjir dari pukul 15.00 s/d 18.00, Senin, 16 Maret 2015. Sebelum terjun ke lapangan, kami berkumpul di Sekretariat PELITA untuk membahas apa yang harus kami lakukan ketika dilapangan dan informasi apa saja yang akan kami kumpulkan.

Hasil diskusi atau breafing itu, kemudian kami dibagi kedalam dua tim untuk memastikan situasi dan faliditas data, dengan meninjau di dua lokasi yang paling parah, yakni Japura Bakti dan Cipeujeuh Wetan Blok Paradenan. Kelompok pertama; Korlap Devida, dibantu Sarkowi, Khairun Yasir, Makmuri, Kuswandi dan Arif Rahman, sedangkan kelompok kedua; Korlap; Winarno (Ariel), dibantu Rudi, Ali dan Haryono.

Setelah meninjau di dua lokasi tersebut kondisi pasca banjir baik, keadaan anak-anak, lansia dan masyarakat tidak dalam keadaan trauma. Perekonomian dan aktifitas warga kembali berjalan seperti biasanya. Kami tidak menemukan kebutuhan masyarakat (terutama balita, anak-anak dan lansia), seperti kekurangan logistic, data kesehatan (penyakit yang diderita), dan kerusakan infrastruktur fasilitas publik.

 ***

Di tengah perjalanan kami mendapatkan informasi tentang bencana longsor di wilayah Sedong. Kemudian, kami mengecek lokasi tersebut dan ternyata benar terjadi sebuah tanah longsor di Desa Cipatut, Kecamatan Sedong. Tetapi longsoran tanah itu tidak mengenai pemukiman warga. Sebab jauh dari pemukiman warga sekitar. Longsoran tanah itu hanya menutupi sebagian arus sungai. Longsoran tanah pertama dimulai pada pukul 06.00 WIB, tetapi hanya sedikit tanah yang longsor. Sedangkan sekitar pukul 09.00 WIB, terjadi longsoran kedua yang melongsorkan 4 meter tanah ke bawah dan menerpa sebagian arus sungai. Dampak longsoran itu menutupi akses jalan menuju penambangan pasir dan akses jalan menuju area pesawahan tutur salah satu warga Putat, Kecamatan Sedong, Kabupaten Cirebon.

 *adalah Koordinator Departemen Sosial dan Kemasyarakatan

 

 

Comments Closed

Comments are closed. You will not be able to post a comment in this post.