Kilas Internasional: Vatikan Tegaskan Pengakuan Atas Palestina

Kompas. Jum’at, 15 mei 2015

Vatikan, kamis – takhta suci vatikan mengambil llangkah maju terkait isu Palestina, rabu (13/5), dengan mengumumkan akan segera menandatangani sebuah perjanjian dengan otoritas palestina. Dalam sebuah pernyataan bersama yang dikeluarkan Vatikan disebutkan, naskah perjanjian tersebut akan segera resmi ditanda tangani oleh otoritas kedua belah pihak dalam waktu dekat.

“Kami telah mengakui Negara palestina sejak perserikatan bangsa-bangsa memberI pengakuan sebagai Negara peninjau, dan sudah terdaftar di buku tahunan resmi kami sebagai Negara palestina,” kata juru bicara Vatikan Pastor Federico Lombardi.

Laman The New York Times menyebut perjanjian itu sebagai langkah simbolis yang secara signifikan mendorong dukungan internasional untuk kedaulatan Palestina. Bahkan, perjanjian itu disebutnya mencakup pengakuan atas Negara palestina.

Sebagai catatan, pada 29 november 2012, majelis umum PBB mengadopsi resolusi yang mengakui palestina sebagai Negara peninjau non-anggota. Status yang sama juga dimiliki vatikan di PBB.

Dalam pertemuan di Vatikan, Takhta Suci diwakili wakil Menteri Luar Negeri Monsignor Antoine Camilleri. Ia memimpin enam anggota delegasi vatikan. Delegasi palestina yang terdiri atas empat orang dipimpin Asisten Menteri Luar Negeri Duta Besar Rawan Sulaiman.

Dalam wawancara dengan suarat kabar resmi vatikan, L’Osservatore Romano, Camirelli berharap kesepakatan tersebut secara tidak langsung akan membantu palestina dalam hubungan dengan Israel. “kesepakatan ini akan berarti positif jika dalam beberapa cara bisa membantu pembentukan dan pengakuan atas palestina sebagai Negara merdeka, berdaulat, serta demokratis, yang hidup damai dan aman dengan Israel dan tetangga-tetangganya,” kata Camilleri.

Sikap Vatikan itu disambut palestina sebagai dukungan sangat penting apalagi mengingat posisi Paus Fransiklus di kancah internasional.

“vatikan bukan hanya Negara. Vatikan merupakan ratusan juta orang Kristen di seluruh dunia, termasuk palestina, dan memilikimakna moral yang besar,” kata Husam Zomlot, pejabat senior Palestina untuk urusan luar negeri.

Pukulan Berat

Bagi Israel, langkah vatikan ini merupakan pukulan berat. The New York Times menyebutkan, kementrian Luar Negeri Israel mengaku kecewa atas keputusan Vatikan. Mereka menyatakan pengakuan itu menghambat kemajuan proses perdamaian. pernyataan serupa pernah diungkapkan Israel menanggapi resolusi sejumlah parlemen Eropa atas Palestina musim gugur lalu.

Namun, sejumlah analisis Israel mengatakan, langkah yang diambil Vatikan kali ini jauh lebih menyakitkan . setiap kali sesuatu seperti ini terjadi, ada rasa penderitaan. Mengapa anda tidak mengerti? Kami ingin memisahkan palestina, tetapi pada istilah yang tidak mengancam keamanan kami,” kata David Horovitz, editor laman The Times of Israel.

Pemerintah konservantif Israel sangat tidak nyaman dengan istilah Negara palestina. Langkah Vatikan kemungkinan akan mendorong perdebatan di Eropa.

Oktober lalu, Swedia menjadi Negara Uni Eropa pertama yang mengakui Palestina, Keputusan yang mengundang kecaman dari Israel dan menyebabkan hubungan kedua Negara menjadi tegang.

UE secara keseluruhan tidak mengakui Palestina, mengambil pandangan yang sama seperti Amerika Sekirat. Mereka akan menerima palestina sebagai  Negara merdeka melalui sebuah perundingan dengan Israel, bukan melalui proses pengakuan sepihak. (AFP/REUTERS/JOS)

Comments Closed

Comments are closed. You will not be able to post a comment in this post.