
Pegiat Pelita Perdamaian sedang atasi Trauma Healing dengan cara menggambar bersama anak-anak di balai desa Cilengkranggirang, kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Minggu, (18/3).
Editor : Winarno Ariel
PELITA PERDAMAIAN, CIREBON – Suara gembira dan ceria nampak menghiasi wajah anak-anak ketika mengikuti sejumlah permainan yang digelar pegiat Pelita Perdamaian. Namun gelak tawa anak-anak semakin lepas ketika mereka bermain tom and jery yang bertempat di Balai Desa Cilengkranggirang, kecamatan Pasaleman, Kabupaten Cirebon, Minggu, (18/3).
Dalam permainan tom and jery tersebut, ada dua relawan untuk menjadi kucing dan tikus, sedangkan sisanya bertugas untuk menjadi tikus. Dengan begitu semua peserta harus bekerja sama dan kompak agar tidak kecolongan.
Sebab jika kucing berhasil masuk ke kandang atau lingkaran besar yang dijaga tikus. Maka peserta yang menjadi gerbang masuknya akan terkena hukuman. Permainan inilah yang membuat anak-anak terlihat senang, gembira dan ceria.
Salahsatu fasilitator Pelita Perdamain, Fitri Nurajizah mengungkapkan, kegiatan permainan ini merupakan salahsatu upaya untuk mengatasi trauma healing yang teman-teman Pelita lakukan kepada anak-anak korban bencana banjir yang melanda warga Cilengkranggirang dan sekitarnya belum lama ini.
“Tercatat ada 36 anak-anak, yang terdiri dari 9 perempuan dan 27 laki-laki yang mengikuti trauma healing tersebut,” kata Fitri.
Selain diisi dengan permainan-permainan, kata Fitri, kegiatan trauma healing lainnya adalah anak-anak disuruh menggambar. Setiap anak yang menggambar dipilih gambar yang paling rapih. Jika rapih, maka anak-anak itu siberi bingkisan seperti sepatu, seragam sekolah, buku tulis dan pensil.
Meski tak rapih, lanjut dia, pegiat Pelita Perdamaian juga memberikan hadiah kepada anak-anak berupa buku, pensil dan pulpen secara rata.
“Trauma healing ini bertujuan untuk menghibur mereka supaya tidak khawatir dan takut lagi akibat kejadian banjir yang telah menimpa mereka beberapa minggu kebelakang,” terang Fitri. (Arul)*
*Penulis adalah Kader Pelita Perdamaian Departemen Media dan Publikasi
Comments Closed