3th Anniversary PELITA: Satu Hati Melangkah Untuk Indonesia

3th Anniversary PELITA: Satu Hati Melangkah Untuk Indonesia

Sore itu, suasana lalu-lalang kota Cirebon nampak mulai terlihat padat. Seperti hari-hari biasanya, untuk kawasan semi-metropolitan ini, menjelang malam hari suasana jalan yang macet adalah hal biasa. Di balik gemuruh kota yang tak kunjung lengang, tepat pukul 17.00 Wib, di sebuah gedung pertemuan yang terletak di jalan Pulasaren No 7 Kota Cirebon, Tim Panita Penyelenggara acara 3th Anniversary PELITA sudah mulai bersiap-siap. Ada kecemasan yang terselip di balik raut wajah yang sedikit letih, namun harapan besar untuk kesuksesan dan kemeriahan acara ini mampu menutupinya.

Hal yang patut menjadi rasa syukur yang tiada henti adalah puncak acara pada malam itu. PELITA genap berusia 3 tahun. Usia bukanlah patokan, atau tujuan dalam target berbakti untuk nusa dan bangsa. Meski menginjak usia yang boleh dikatakan masih sebesar biji jagung, akan tetapi kiprah PELITA selama itu juga berhasil diterima oleh khalayak luas. Terbukti, mulai pukul 19.00 Wib berbondong-bondong para tamu undangan memasuki Gedung Yakin Pulasaren Kota Cirebon, tampak pula beberapa dari rombongan mengenakan kostum. Terlihat  raut wajah antusias untuk mengikuti acara yang bertajuk Satu Hati Untuk Indonesia.

Di ruang utama, Frans dan neneng Alfiyah menyapa para tamu undangan serta membacakan susunan acara. Acara dibuka dengan pemberkatan doa oleh  Pdt Sugeng Daryadhi, beliau adalah ketua PGIS (persatuan gereja Indonesia setempat) Cirebon. Dalam doanya ia meyampaikan rasa syukur dan bangga, serta harapan untuk kemajuan dan harmoni di Cirebon. Acara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Ketua Pelaksana Makmuri Abbas, sambutan Tuan rumah dari GKI Pengampon dan wakil dari PELITA YB Sugianto.

Pukul 19.15 Wib, suasana semakin hangat nan meriah dengan adanya prosesi pemotongan tumpeng oleh Devida ketua PELITA, dalam penyampainnya ulang tahun yang ke tiga ini ia menyampaikan terimakasihnya kepada seluruh masyarakat yang mendukung  Pelita selama ini terutama yang ikut serta dalam pertumbuhan Pelita samapai saat ini. Dalam kesempatan ini . Sekaligus Launching Buku berjudul “Merayakan Perbedaan: Refleksi Tiga tahun Pelita Mengelola Perdamaian, data selama 3 tahun hanya dituliskan satu bulan. Ini istimewa. Kampanye perdamain yang dilakukan pelita tapi kadang orang lupa, kita ingin gagasan yang tercecer  dibukukan.” papar Devida.

Tak luput pula, Bapak Zarkoni Rahmadi  dari Perwakilan TNI Korem 063 Sunan Gunung Jati Cirebon melangkahkan kakinya ke podium acara. Sembari mengucapakan selamat dan menyampaikan rasa bangganya dengan kehadiran PELITA selama tiga tahun ini.  “Terimakasih atas waktu yang diberikan satu cinta untuk Indonesia memang sangatlah luar biasa, saya bangga. Mengelola perbedaan tidaklah mudah. Di wilayah indonesia masih ada konflik vertical, karena belum adanya kesadaaran. Sukses untuk pelita, kami dari Korem mendukung untuk terus maju.

Malam puncak acara juga dimeriahkan oleh penampilan seni keberagaman, masing-masing menampilkan kesenian khas komunitasnya. Di antaranya dari Gracia (JKI Anugrah) menampilkan seni tari kolosal, Muda-mudi Hindu menampilkan tarian khas umat Hindu, Pon-Pes Kebon Jambu Al Islami menampilkan qosidah Islami kolaborasi dengan Angklung, Katholik, GKPB menampilkan tari dan GKP menampilkan seni paduan suara.

Di sela penampilan pembawa acara memberikan kesempatan kepada tamu undangan untuk mengungkapakan pesan dan harapan untuk pelita, di antaranya dari perwakilan Muhammadiyah Bapak Ahyarudin “puji syukur pelita berusia 3 tahun. Mudah- mudahan pelita sesuai namanya menerangi menjembatani dan memanage konflik keberagamaan. Perbedaan pasti ada diantara kita, perbedaan ibarat taman bunga, kalau taman bunga dihidupi satu bunga tidak akan indah tapi kalau diisi dari berbagai jenis bunga jadi indah.”

Ulang tahun pelita ini penuh doa dan harapan, agar pelita konsisten untuk menciptakan iklim toleransi dan perdamaian di wilayah III Cirebon, bahkan Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh K.H. Marzuki Wahid. Beliau berpesan, “Pelita dalah organisasi yang unik, di beberapa tempat organisasi kepemudaan lintas iman hanya sebatas dialog biasa, namun Pelita memiliki khasnya sendiri, dengan mengumpulkan para pemuda dan warga lintas iman untuk saling mengenal yakni melalui pertemuan ke rumah-rumah ibadah. Selamat untu pelita di usia yang belia sudah memiliki karya buku, semoga tetap konsisten untuk menciptakan iklim damai di Indonesia khususnya di Cirebon”.

Acara ditutup dengan munajat doa oleh Bapak Surya Pranata pembina Pelita sekaligus perwakilan dari umat Buddha.

(3 Tahun PELITA Banjir Doa Dan Harapan, Reportase By Abidin Zaenal)

Comments Closed

Comments are closed. You will not be able to post a comment in this post.